Saturday, 27 April 2013

My sister's keeper


·         Judul                                : My Sister’s Keeper
·         Pengarang                        : Jodi Picoult
·         Penerbit                           : Gramedia Pustaka Utama
·         Tahun terbit                     : 2009
·         Genre                               : Drama, fiksi
·         Jumlah halaman               :  528
·         Dimensi   (L x P)             : 13.5 x 20
·         Berat buku                       : 350 g



SINOPSIS

My Sister Keeper sendiri bercerita tentang Keluarga Fitzgerald yang awalnya adalah keluarga normal yang bahagia akan tetapi mulai berubah saat anaknya Kate, berusia 2 tahun, divonis menderita leukemia. Pihak dokter menyatakan umur Kate tidak panjang, namun ada beberapa alternative pengobatan yang dapat dilakukan. Salah satunya pengobatan yang bisa digunakan adalah penggunaan sel darah tali pusat dengan donor dari anggota keluarga mereka.

Anggota keluarga tersebut harus memiliki kesamaan genetic dengan pasien akan Tidak ada donor yang cocok untuk Kate, entah itu orang tuanya sendiri ataupun saudara laki-lakinya, Jesse. Karena itu Keluarga Fitzgerald memutuskan memiliki anak lagi untuk menjadi pendonor bagi Kate, namun kemungkinan ketidakcocokan genetic cukup besar jadi mereka mendatangi ahli genetika untuk membantu mereka mendapatkan anak lewat bayi tabung.

Maka lahirlah Anna, kelahiran yang seolah ‘dirancang’ menjadi donor yang bisa memperpanjang hidup Kate. Suntikan, transfusi darah dan operasi menjadi hal yang biasa dijalani Anna demi Kate, paling tidak itu yang diyakini oleh Sara dan Brian. Anna sebenarnya juga sayang kepada Kate, tapi ketika pada puncaknya, Sara meminta Anna untuk mendonorkan satu ginjalnya untuk Kate, hati Anna mulai berontak.

Karena itulah, Anna memberanikan diri untuk ‘menyewa’ Campbell Alexander untuk menjadi pengacaranya dan mengajukan tuntutan pada orang tuanya atas hak medis tubuhnya sendiri.. Kasus ini menjadi rumit, karena Anna harus berhadapan dengan orang tuanya sendiri. Anna sendiri masih terbilang labil, awalnya sempat maju-mundur, apakah mau melanjutkan kasus ini atau tidak. Karena baginya, menang atau kalah, akan ada hati yang terluka atau bahkan ada yang akan dikorbankan. Dari pihak orang tua Anna, diwakili sendiri oleh Sara yang pernah sekolah hukum. Membuat kasus ini melibatkan terlalu banyak ‘perasaan’ yang mungkin bisa membuat Anna semakin goyah.

Sumber

AUDIENCE ANALYSIS

Berkaitan dengan buku yang penyusun analisis. Menurut penyusun, analisis demografi audience novel My Sister’s Keeper adalah yang rata-rata berusia17 – 30 tahun keatas. Disebabkan, genre novel tersebut adalah drama dan fiksi. Dimana, didalam cerita tersebut berkaitan dengan masalah keluarga dan konflik batin yang terjadi diantara Anna dan Kate.

Dilihat dari gender, yang paling banyak menbaca buku jenis ini dengan judul My Sister’s Keeper adalah kebanyakan wanita. Karena didasari oleh unsur-unsur emosional yang kuat. Adapun nilai-nilai yang dapat diambil bagi audience adalah nilai keadilan dalam sebuah keluarga dan juga kesetaraan kasih sayang.

Dari latar pendidikan, kebanyakan pembaca berlatar pendidikan minimal SMA. Dikarenakan, novel tersebut adalah novel terjemahan dan banyak menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.

Berdasarkan analisis psikografi audiens yang dapat diambil mengenai  perasaan dan perilaku adalah semua orang tua akan melakukan yang terbaik untuk anaknya, segala upaya akan ditempuh untuk mengatasi sesuatu yang dianggap bermasalah terhadap sang buah hati. Terlebih lagi permasalahan itu muncul dari sebuah penyakit ganas yang tertanam sejak kecil. Orangtua manapun pasti akan rapuh menghadapi kenyataan salah seorang anaknya mengalami penyakit serius bahkan mematikan. Berbagai alternatif dicoba untuk menyudahi penyakit itu, mulai dari obat penenang, penahan rasa sakit, hingga upaya pendonoran organ tubuh. Novel tersebut  mengemukakan bahwa seorang anak juga punya hak, dan juga menggambarkan betapa segalanya akan ditempuh orangtua sebagai perwujudan kasih sayang untuk kebahagiaan anak-anaknya walaupun terkadang melampaui akal sehat.

Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia




  1. Pengertian
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang mengatur tentang hubungan dan peranan tenaga kerja yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif, serta dapat digunakan secara maksimal sehingga dapat tercapai tujuan bersama dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Perencanaan Manajemen SDM adalah suatu proses dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana organisasi atau perusahaan.
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. 
  1. Tujuan
Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Kesimpulannya, Perencanaan SDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
  1. Manfaat
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya  manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:
         a. Jumlah karyawan yang ada
         b. Berbagai kualifikasinya
         c. Masa kerja masing-masing karyawan
         d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal
   maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
                     e. Bakat yang masih perlu dikembangkan
                      f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan d luar tugas
   pekerjaan.

Contoh Kasus Perencanaan SDM

Perencanaan SDM XL
Sejak lama XL telah menerapkan suatu sistem Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (Competency-Based Human Resources Management CBHRM). Sistem ini digunakan sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut sumber daya manusia, seperti rekrutmen dan seleksi; pembelajaran dan pengembangan; perencanaan karir dan sebagainya. Untuk memastikan bahwa setiap kontribusi karyawan mendapat penghargaan, XL menerapkan sistem Manajemen Kinerja bagi karyawan XL. Dengan sistem ini, setiap karyawan membuat rencana kerja yang kemudian dibicarakan bersama agar dapat membantu pencapaian rencana tersebut. Pada akhir tahun, kinerja karyawan akan dievaluasi dan hasilnya akan dijadikan dasar pemberian remunerasi dan pengembangan karir karyawan. Untuk mendukung unit kerja dalam menyelesaikan masalah strategis dalam bidang sumber daya manusia, seperti penempatan tenaga kerja secara strategis, pengembangan organisasi, manajemen kinerja, dan sebagainya - XL menempatkan Human Capital Specialist sebagai Human Capital Business Partners (HCBP) di unit-unit kerja. Para HCBP akan membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalahsumber daya manusia yang ada pada setiap unit. Keberadaan mereka merupakan kepanjangan tangan Human Capital di unit untuk mempercepat pemecahan masalah.
Sejalan dengan komitmen di atas, XL juga memiliki program Talent Pool dan Succession Planning yang didasarkan pada filosofi ”pengembangan para pemimpin dari dalam XL”. Termasuk dalam program ini adalah penentuan atribut/kriteria utama
yang diharapkan dari para pemimpin XL, identifikasi terhadap individu yang berpotensi, dan pengembangan bagi individu yang terpilih. Targetnya adalah untuk mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang. Sejak lama XL telah menerapkan suatu sistem Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (Competency-Based Human Resources Management CBHRM). Sistem ini digunakan sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut sumber daya manusia, seperti rekrutmen dan seleksi; pembelajaran dan pengembangan; perencanaan karir dan sebagainya. Untuk memastikan bahwa setiap kontribusi karyawan mendapat penghargaan, XL menerapkan sistem Manajemen Kinerja bagi karyawan XL. Dengan sistem ini, setiap karyawan membuat rencana kerja yang kemudian dibicarakan bersama agar dapat membantu pencapaian rencana tersebut. Pada akhir tahun, kinerja karyawan akan dievaluasi dan hasilnya akan dijadikan dasar pemberian remunerasi dan pengembangan karir karyawan.
Untuk mendukung unit kerja dalam menyelesaikan masalah strategis dalam bidang sumber daya manusia, seperti penempatan tenaga kerja secara strategis, pengembangan organisasi, manajemen kinerja, dan sebagainya - XL menempatkan Human Capital Specialist sebagai Human Capital Business Partners (HCBP) di unit unit kerja. Para HCBP akan membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalah. Sumber daya manusia yang ada pada setiap unit. Keberadaan mereka merupakan kepanjangan tangan Human Capital di unit untuk mempercepat pemecahan masalah. Sejalan dengan komitmen di atas, XL juga memiliki program Talent Pool dan Succession Planning yang didasarkan pada filosofi ”pengembangan para pemimpin dari dalam XL”. Termasuk dalam program ini adalah penentuan atribut/kriteria utama yang diharapkan dari para pemimpin XL, identifikasi terhadap individu yang berpotensi, dan pengembangan bagi individu yang terpilih. Targetnya adalah untuk mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang.
Jadi dilihat dari kepentingan pegawai, organisasi dan kepentingan nasional sebuah perencanaan SDM adalah memiliki kaitan erat yang satu dengan lainnya tidak bisa dipisahkan dalam mecapai suatu tujuan yang diinginkan bersama.

Pembahasan Kasus

Konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM) pertama kali diperkenalkan oleh Prof Dr David McClelland di Amerika Serikat sekitar 33 tahun lalu. Dapat didefinisikan bahwa Competency-Based Human Resources Management (CBHRM)  adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum. Sebagai suatu model yang sistematis, penerapan model CBHRM ini memungkinkan perusahaan untuk membuat sistem pengelolaan yang terintegrasi terhadap semua sistem dan kebijakan sumber daya manusianya.

Dari penjelasan kasus diatas terlihat kalau xl menggunakan sistem CBHRM  untuk merencanakan sumber daya manusianya, yang berarti juga xl ingin membuat pemimpinnya sendiri dari internal perusahaan. Dengan cara ini juga membuat para karyawan berkompetisi secara baik agar karyawan itu dapat meraih jabatan yang meningkat, karena sistem ini menggunakan sistem penilaian kompetensi dari masing masing karyawannya. Semuanya dilakukan dengan cara:
  1. Menetapkan standar kerja yang spesifik dan secara kontinyu melakukan serangkaian tindakan nyata untuk memenuhi sasaran kerja yang telah ditetapkan.

  1. Menentukan target kinerja yang jelas, terukur dan menantang. Kemudian membimbing dan memotivasi staf untuk merealisasikannya. Mau menerima dan mendelegasikan tanggung jawab. Dapat bertindak tegas saat diperlukan.

  1. Mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran kinerja.

  1. Secara terus-menerus melakukan proses perbaikan terhadap kinerja dirinya.

  1. Melakukan komunikasi dua arah termasuk memberikan feedback yang terbuka dan berterus terang kepada karyawan.

  1. Mengembangkan ide-ide untuk meningkatkan kinerja dan mengambil langkah yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan memastikan penerimaan kelompok.

  1. Kompetensi telah dikaitkan dengan visi, strategi dan kapabilitas kunci organisasi.

  1. Standard kompetensi secara terus menerus dikomuninasikan dan dipergunakan secara aktif oleh semua karyawan.

  1. Kompetensi yang berhasil adalah yang simple dan mudah dipahami oleh setiap karwayan – tanpa selalu dibantu oleh divisi HRD.

  1. Implementasi kompetensi akan berhasil jika ia dapat menjadi bagian dari kultur baru perusahaan.

Thursday, 25 April 2013

Pelajar Demo Menuntut UN dihapuskan

Sumber : detik.com

Para pelajar dari Pelajar Islam Indonesia (PII) melakukan demo di depan gedung kementerian pendidikan nasional pada hari kamis tanggal 25 april 2013. para pelajar ini menuntut kepada menteri pendidikan untuk menghapuskan ujian nasional (UN).

membaca selanjutnya...


Wednesday, 24 April 2013

Pendakian Gunung Lawu yang Mempesona

entah kenapa saya begitu mencintai kegiatan yang aneh ini yaitu pendakian gunung, kalau dipikir pakai logika untuk apa saya melakukan ini semua. Perjalanan yang melelahkan, peralatan yang mahal, apalagi postur badan saya yang besar kerap sekali sulit untuk melakukan jalan kaki yang cukup jauh. Dibandingkan dengan orang – orang seumuran saya yang lebih gemar nongkrong di mall, di cafe atau di tempat hiburan yang lainnya. Sampai sekarang pun saya masih blm bisa mengerti mengapa saya sangat menyukai kegiatan yang sebagian orang bilang “kegiatan gila” ini.

Okelah sekian cuap cuap dari saya, pada tulisan kali ini saya ingin mengulas sedikit tentang pendakian gunung lawu yang pernah saya lakukan tahun 2010 yang lalu.

Pada saat itu saya masih duduk di bangku sma, saya bersama teman teman saya merencanakan untuk melakukan hiking ke gunung lawu. Setelah semua rencana telah dibicarakan akhirnya kita menentukan tanggal keberangkatan yg saya lupa kapan waktunya (maklum udh lama hehehe).

Akhirnya waktu yang direncanakan tiba, kami semua berkumpul di tempat “tongkrongan” kami, disana kami melakukan pengecekan barang barang yang akan dibawa dan melakukan packing ulang.

Setelah semuanya beres kami mencharter angkot menuju stasiun jatinegara, sesampainya disana kami langsung naik kereta matarmaja jurusan jakarta-malang, namun nantinya kami akan turun di stasiun solo jebres.

Akhirnya pukul 15.30 kereta pun berangkat, pada saat itu adalah pengalaman pertama saya naik kereta jarak jauh. Karena kereta yang saya naikin kereta ekonomi jadi bener bener sulit diungkapkan bagaimana keadaan didalamnya hahaahaha.

Pada pukul 04.30 kami sampai di stasiun solo jebres. Karena waktu masih sangat pagi dan keadaan di stasiun juga sepi sekali, maka kami memutuskan untuk istirahat dan tidur tiduran dulu di stasiun. Sampai salah satu diantara kami pergi mencari angkutan menuju gunung lawu. Akhirnya teman saya berhasil mendapatkan kendaraan tersebut, kita naik angkutan sayur menuju daerah tawangmangu dimana disitu merupakan basecamp pendakian gunung lawu.

Gunung lawu memiliki 2 pintu pendakian yaitu cemoro kandang (jawa tengah) dan cemoro sewu (jawa timur). Kedua pintu ini sangat dekat jaraknya. Pada awalnya kami ingin melewati jalur cemoro kandang karena dari informasi yang kami dapatkan jalur ini memiliki trek yang relatif landai. Akan tetapi kami malah diantarkan oleh si supir kendaraan sayur tersebut ke cemoro sewu, jadi apa ya boleh buat kita jadi lewat jalur cemoro sewu.





Pada pukul 07.00 kami tiba di kawasan cemoro sewu, lalu kami semua mengrus perizinan dan membayar retribusi untuk pendakian. Kami langsung mengecek kembali barang barang bawaan kami.
Setlah dirasa cukup kami langsung melakukan pendakian menuju puncak gunung lawu ini.

Pos 1
Di perjalanan menuju pos 1 ini kamu langsung dihadapkan jalur yang sangat menanjak namun jalur ini sangat rapi. Dalam perjalan juga kami disuguhkan pemandangan perkebunan warga. Waktu yang dibutuhkan menuju pos 1 ini sekitar 1,5 - 2 jam. Di pos ini juga masih terlihat warung atau saung saung.

Pos 2
Dalam perjalanan menuju pos 2 ini kami disuguhkan dengan pemandangan hamparan hutan pinus. Untuk mencapai pos 2 ini memerlukan waktu sekita 1,5 - 2 jam dari pos 1. Di pos ini terdapat sebuah pondokan dan didpn pondokan tersebut ada sebuah area camp dan tebing, akhirnya kami memutuskan untuk camp disini, karena dirasa aman dari angin karena terlindung oleh tebing.


Pos 3
Keesokannya kami melanjutkan perjalan menuju pos 3. Treck menuju pos 3 ini berupa tanjakan yang curam dengan susunan batu yang rapi. Dari pos 2 ke pos 3 ini memakan waktu 2 jam jalan kaki.

Pos 4
Trek menuju pos 4 ini sama dengan sebelumnya yaitu berupa jalanan yang sangat menanjak dengan susunan batu yang rapi. Dari pos ini terasa sekali bau belerang. Pos ini bisa ditempuh dengan waktu 1,5 jam dari pos 3.

Pos 5
Dalam menuju pos 5 ini memakan waktu sekitar 1 jam dari pos 4, dengan jalanan yang relatif datar.

Sandang Drajat
Dari pos 5 menuju sandang drajat ini relatif dekat yaitu hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Disini ada sebuah mata air, sebaiknya para pendaki mengisi perbekalan air disini untuk jalan turun nanti. Yang membuat saya kaget disini terdapat sebuah warung dan yang lebih mencengangkan lagi penjaga warung tersebut adalah nenek nenek. Akhirnya kami memutuskan untuk makan diwarung ini.


Puncak
Dari sandang drajat menuju puncak ini memakan waktu sekitar 45 menit. Dalam perjalanan kami menemukan lagi warung warung seperti di sandang drajat tadi. Dan disana juga terdapat sebuah makan yang sering dipakai untuk ziarah. Akhirnya alhamdulillah setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang kami sampai juga di puncak dimana titik 3265 mdpl.

Subhanallah pemandangan disini bener bener sangat mempesona dan menakjubkan sekali, di puncak juga ada sebuah tugu yang menandakan puncak gunung lawu.








Puncak – Cemoro kandang

Setelah hampir 2 jam kami dipuncak kami memutuskan untuk turun, dan rute yang kita pilih adalah melewati jalur cemoro kandang jawa tengah. Dalam perjalanan turun kami sempat camp satu malam lagi, saya lupa tepatnya di pos berapa tempat kami camp.

salam rimba...
         salam lestari...


















Kharisma Gunung Gede


Gunung ini berada di wilayah 3 kabupaten yaitu; Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Gunung ini mempunyai ketinggian 2958 mdpl.
Gunung ini memang menjadi surga tersendiri bagi para pendaki pendaki baru, karena memang gunung ini mempunyai treck yang tidak begitu sulit, namun juga tidak boleh meremehkan gunung ini dengan cara menyiapkan kondisi dan peralatan yang lengkap jika ingin mendaki gunung ini.
Untuk mencapai puncak gunung gede terdapat 3 pilihan alternatif jalur, yaitu:
  1. Jalur Cibodas
  2. Jalur Gunung Putri
  3. Jalur Salabintana.
Setelah saya beberapa kali mendaki gunung ini, saya selalu melewati jalur cibodas untuk naik, karena jalur ini memang jalur yang paling ramai digunakan oleh para pendaki. Selain itu juga treck cibodas relatif landai dibandingkan jalur yang lainnya dan juga para pendaki yang melewati jalur ini akan disuguhkan oleh pemandangan pemandangan yang sangat menakjubkan.

Selain itu saya juga pernah melewati jalur gunung putri, tetapi hanya untuk turunnya saja. Jalur ini memang menyuguhkan jalur yang lebih ngetreck dibandingkan dengan jalur cibodas.
Sebelum para pendaki memulai pendakian di harapkan untuk membooking dulu untuk mengurus simaksi, karena pembookingan harus dilakuan h-7 sebelum pendakian.

Okee setelah saya cuap cuap hahaha, mari kita bahas pendakian gunung gede via cibodas.
Di pos pemeriksaan ini terdapat sebuah sekretariat relawana yaitu montana volunteer. Di pos pemeriksaan ini para pendaki akan diperiksa kelengkapan izin simaksinya. Oiya digunung ini juga dilarang membawa sabun, sampo, odol dan bahan bahan yang mengandung deterjen atau sabun sabunan.

Setelah para pendaki sudah melewati pos pemeriksaan, maka di mulailah pendakian. Setelah masuk batas hutan, kita disuguhkan dengan hutan hujan tropis yang sangat rapat.

Pos Telaga Biru
Pos pertama gunung ini adalah telaga biru. Disini para pendaki dapat melihat aliran sungai yang sangat jernih yang terdapat di depan pos persis pendaki juga bisa meminum dan mencuci muka disini.





Pos Rawa Gayonggong
Pos selanjutnya adalah pos rawa gayonggong. Pos ini berupa jembatan kayu yang sangat panjang, dibawah jembatan ini adalah berupa rawa dan sungai


Pos Panyancangan
Pos Panyancangan, di pos ini terdapat persimpangan jika kita ingin ke air terjun maka kita berbelok kiri, dan jika untuk melanjutkan pendakian kita belok kanan.

Pos Rawa Denok
Pos rawa denok ini letaknya jauh dari pos sebelumnya, disini juga ada bangungan berupa shelter.

Pos Air Panas
Pos ini sangat jauh sekali dari panyancangan, pemandangan di pos ini sangat menakjubkan sekali karena kita disuguhkan oleh air terjun panas, dan juga pendaki harus melewati atas dari air terjun ini dengan bebatuan yang licin jadi pendaki harus berhati-hati.

Pos Kandang Batu
Pos ini tidak terlalu jauh dari air panas, jalurnya pun terbilang cukup landai di pos kandang batu ini terdapat are yang luas yang bisa dijadikan tempat camp.

Air Terjun Pancaweuluh
Air terjun berada diantara pos kandang batu dan kandang badak, air terjun ini ada dipinggir track dan sekitarnya juga mempunyai area yang luas. Jadi cocok untuk tempat istirahat sambil menikmati air terjun ini.
Pos Kandang Badak

Pos ini sering dijadikan tempat camp oleh para pendaki karena ditempat ini mempunya area yang sangat luas dan juga terdapat sumber mata air. Namun kontur tanah disini agak miring, tetapi aman untuk dijadikan tempat camp. Di pos ini juga terdapat persimpangan untuk ke arah puncak gunung gede dan ke arah puncak gunung pangrango. Jika kita ingin ke puncak pangrango maka berjalan kearah kanan, tapi jika ingin ke puncak gede maka berjalan kearah kiri.


Tanjakan setan
Tanjakan ini sangat miring sekali, pendaki harus sangat berhati berhati namun disini juga disediakan tali untuk pegangan para pendaki, jika pendaki tidak ingin melewati tanjakan ini juga bisa. Namun saya lupa harus kearah mana jika menghindari tanjakan ini.

Puncak Gede
Disini ada ada tulisan berupa tanda “Puncak gn Gede 2958 mdpl”  jika pendaki ingin melanjutkan perjalan ke alun alun suya kencana, maka pendaki harus menyusuri puncak yang kanan kiri berupa jurang terus berjalan kearah pos gunung putri.





Alun-alun Suryakencana
Hamparan padang rumput yang sangat luas dan juga ditumbuhi oleh edelweis, disini biasa dijadikan tempat camp karena terdapat sumber air. Namun saya prihatin keberadaan tanaman edelweis disini sangat terancam oleh tangan tangan para pendaki itu sendiri. Dari hasil pengamatan yang saya lihat setiap kali saya berkunjung kesini tanaman edelweis itu semakin berkurang. Oleh karena itu marilah kita jaga tanaman edelweis ini untuk warisan anak cucu kita kelak.





Salam rimba...

Salam lestari...