Saturday, 27 April 2013

My sister's keeper


·         Judul                                : My Sister’s Keeper
·         Pengarang                        : Jodi Picoult
·         Penerbit                           : Gramedia Pustaka Utama
·         Tahun terbit                     : 2009
·         Genre                               : Drama, fiksi
·         Jumlah halaman               :  528
·         Dimensi   (L x P)             : 13.5 x 20
·         Berat buku                       : 350 g



SINOPSIS

My Sister Keeper sendiri bercerita tentang Keluarga Fitzgerald yang awalnya adalah keluarga normal yang bahagia akan tetapi mulai berubah saat anaknya Kate, berusia 2 tahun, divonis menderita leukemia. Pihak dokter menyatakan umur Kate tidak panjang, namun ada beberapa alternative pengobatan yang dapat dilakukan. Salah satunya pengobatan yang bisa digunakan adalah penggunaan sel darah tali pusat dengan donor dari anggota keluarga mereka.

Anggota keluarga tersebut harus memiliki kesamaan genetic dengan pasien akan Tidak ada donor yang cocok untuk Kate, entah itu orang tuanya sendiri ataupun saudara laki-lakinya, Jesse. Karena itu Keluarga Fitzgerald memutuskan memiliki anak lagi untuk menjadi pendonor bagi Kate, namun kemungkinan ketidakcocokan genetic cukup besar jadi mereka mendatangi ahli genetika untuk membantu mereka mendapatkan anak lewat bayi tabung.

Maka lahirlah Anna, kelahiran yang seolah ‘dirancang’ menjadi donor yang bisa memperpanjang hidup Kate. Suntikan, transfusi darah dan operasi menjadi hal yang biasa dijalani Anna demi Kate, paling tidak itu yang diyakini oleh Sara dan Brian. Anna sebenarnya juga sayang kepada Kate, tapi ketika pada puncaknya, Sara meminta Anna untuk mendonorkan satu ginjalnya untuk Kate, hati Anna mulai berontak.

Karena itulah, Anna memberanikan diri untuk ‘menyewa’ Campbell Alexander untuk menjadi pengacaranya dan mengajukan tuntutan pada orang tuanya atas hak medis tubuhnya sendiri.. Kasus ini menjadi rumit, karena Anna harus berhadapan dengan orang tuanya sendiri. Anna sendiri masih terbilang labil, awalnya sempat maju-mundur, apakah mau melanjutkan kasus ini atau tidak. Karena baginya, menang atau kalah, akan ada hati yang terluka atau bahkan ada yang akan dikorbankan. Dari pihak orang tua Anna, diwakili sendiri oleh Sara yang pernah sekolah hukum. Membuat kasus ini melibatkan terlalu banyak ‘perasaan’ yang mungkin bisa membuat Anna semakin goyah.

Sumber

AUDIENCE ANALYSIS

Berkaitan dengan buku yang penyusun analisis. Menurut penyusun, analisis demografi audience novel My Sister’s Keeper adalah yang rata-rata berusia17 – 30 tahun keatas. Disebabkan, genre novel tersebut adalah drama dan fiksi. Dimana, didalam cerita tersebut berkaitan dengan masalah keluarga dan konflik batin yang terjadi diantara Anna dan Kate.

Dilihat dari gender, yang paling banyak menbaca buku jenis ini dengan judul My Sister’s Keeper adalah kebanyakan wanita. Karena didasari oleh unsur-unsur emosional yang kuat. Adapun nilai-nilai yang dapat diambil bagi audience adalah nilai keadilan dalam sebuah keluarga dan juga kesetaraan kasih sayang.

Dari latar pendidikan, kebanyakan pembaca berlatar pendidikan minimal SMA. Dikarenakan, novel tersebut adalah novel terjemahan dan banyak menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.

Berdasarkan analisis psikografi audiens yang dapat diambil mengenai  perasaan dan perilaku adalah semua orang tua akan melakukan yang terbaik untuk anaknya, segala upaya akan ditempuh untuk mengatasi sesuatu yang dianggap bermasalah terhadap sang buah hati. Terlebih lagi permasalahan itu muncul dari sebuah penyakit ganas yang tertanam sejak kecil. Orangtua manapun pasti akan rapuh menghadapi kenyataan salah seorang anaknya mengalami penyakit serius bahkan mematikan. Berbagai alternatif dicoba untuk menyudahi penyakit itu, mulai dari obat penenang, penahan rasa sakit, hingga upaya pendonoran organ tubuh. Novel tersebut  mengemukakan bahwa seorang anak juga punya hak, dan juga menggambarkan betapa segalanya akan ditempuh orangtua sebagai perwujudan kasih sayang untuk kebahagiaan anak-anaknya walaupun terkadang melampaui akal sehat.

0 comments:

Post a Comment