Mungkin saat ini terasa asing ditelinga kita begitu mendengar kata resimen tjakrabirawa. Itu wajar saja, karena memang saat ini resimen tersebut sudah tidak ada lagi, tapi hal ini penting untuk kita ketahui karena ini adalah sejarah dari bangsa kita, seperti yang dikatakan oleh bung Karno “Jas Merah” atau jangan sekali-kali kita melupakan sejarah.
Pertama saya akan menjelaskan apa itu resimen tjakrabirawa. Resimen Tjakrabirawa adalah pasukan elit pengaman Presiden pada tahun 1962 – 1966, dengan tujuan untuk memberikan pengamanan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia beserta keluarganya, dan juga kepada tamu – tamu negara yang bersifat VVIP. Personelnya dipilih dari pasukan terbaik empat angkatan. Angkatan Darat mengirimkan Batalyon Banteng Raiders, Angkatan Laut mengirim Korps Komando Operasi (KKO), Angkatan Udara mengirim Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Polisi mengirim Resimen Pelopor.
Alasan terbentuknya pasukan ini adalah untuk memberikan pengamanan yang lebih kepada Presiden dan Wakil Presiden, karena pada saat itu semakin maraknya percobaan pembunuhan terhadap presiden Soekarno, mulai dari penggranatan di Makassar dan cikini hingga penembakan saat Shalat Idul adha di Istana.
Pada awal rencana pembentukannya Presiden Soekarno sempat menolak, karena pada saat itu sudah ada satuan polisi yang bertugas untuk melakukan pengamanannya yang dinamakan Detasemen Kawal Pribadi, namun setelah diberi penjelasan oleh Menteri Pertahanan saat itu yaitu Jendral Nasution, akhirnya Presiden Soekarno menyetujui pembentukan pasukan itu. Peresmian pasukan itupun terjadi bertepatan dengan hari kelahiran Bung Karno tahun 1966.
Namun tak seperti harapan Presiden Soekarno , Resimen Tjakrabirawa tak berumur panjang. Sebagian kecil pasukan elite ini kemudian terlibat penculikan para jenderal dalam peristiwa G30S/PKI. Tak semua terlibat, hanya sekitar 60 orang di bawah pimpinan Letkol Untung yang mengikuti aksi itu. Namun semua terkena imbasnya. Akhirnya pada masa kepemimpinan Soeharto pasukan ini di bubarkan.
Setelah pembubaran Resimen Tjakrabirawa, sejarah Indonesia memulai babak baru. Mulai dari pembantaian para pelaku penculikan hingga orang-orang yang dianggap komunis. Babak baru sejarah Indonesia yang harus melalui stempel Orde Baru, dimana keturunan – keturunan dari orang yang “dianggap” komunis dilakuan secara diskriminatif.
Resimen Tjarabirawa inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Pasukan Pengamanan Presiden (PASPAMRES) pada saat ini, dengan pergantian beberapa nama sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment