Wednesday 24 April 2013

Pendakian Gunung Lawu yang Mempesona

entah kenapa saya begitu mencintai kegiatan yang aneh ini yaitu pendakian gunung, kalau dipikir pakai logika untuk apa saya melakukan ini semua. Perjalanan yang melelahkan, peralatan yang mahal, apalagi postur badan saya yang besar kerap sekali sulit untuk melakukan jalan kaki yang cukup jauh. Dibandingkan dengan orang – orang seumuran saya yang lebih gemar nongkrong di mall, di cafe atau di tempat hiburan yang lainnya. Sampai sekarang pun saya masih blm bisa mengerti mengapa saya sangat menyukai kegiatan yang sebagian orang bilang “kegiatan gila” ini.

Okelah sekian cuap cuap dari saya, pada tulisan kali ini saya ingin mengulas sedikit tentang pendakian gunung lawu yang pernah saya lakukan tahun 2010 yang lalu.

Pada saat itu saya masih duduk di bangku sma, saya bersama teman teman saya merencanakan untuk melakukan hiking ke gunung lawu. Setelah semua rencana telah dibicarakan akhirnya kita menentukan tanggal keberangkatan yg saya lupa kapan waktunya (maklum udh lama hehehe).

Akhirnya waktu yang direncanakan tiba, kami semua berkumpul di tempat “tongkrongan” kami, disana kami melakukan pengecekan barang barang yang akan dibawa dan melakukan packing ulang.

Setelah semuanya beres kami mencharter angkot menuju stasiun jatinegara, sesampainya disana kami langsung naik kereta matarmaja jurusan jakarta-malang, namun nantinya kami akan turun di stasiun solo jebres.

Akhirnya pukul 15.30 kereta pun berangkat, pada saat itu adalah pengalaman pertama saya naik kereta jarak jauh. Karena kereta yang saya naikin kereta ekonomi jadi bener bener sulit diungkapkan bagaimana keadaan didalamnya hahaahaha.

Pada pukul 04.30 kami sampai di stasiun solo jebres. Karena waktu masih sangat pagi dan keadaan di stasiun juga sepi sekali, maka kami memutuskan untuk istirahat dan tidur tiduran dulu di stasiun. Sampai salah satu diantara kami pergi mencari angkutan menuju gunung lawu. Akhirnya teman saya berhasil mendapatkan kendaraan tersebut, kita naik angkutan sayur menuju daerah tawangmangu dimana disitu merupakan basecamp pendakian gunung lawu.

Gunung lawu memiliki 2 pintu pendakian yaitu cemoro kandang (jawa tengah) dan cemoro sewu (jawa timur). Kedua pintu ini sangat dekat jaraknya. Pada awalnya kami ingin melewati jalur cemoro kandang karena dari informasi yang kami dapatkan jalur ini memiliki trek yang relatif landai. Akan tetapi kami malah diantarkan oleh si supir kendaraan sayur tersebut ke cemoro sewu, jadi apa ya boleh buat kita jadi lewat jalur cemoro sewu.





Pada pukul 07.00 kami tiba di kawasan cemoro sewu, lalu kami semua mengrus perizinan dan membayar retribusi untuk pendakian. Kami langsung mengecek kembali barang barang bawaan kami.
Setlah dirasa cukup kami langsung melakukan pendakian menuju puncak gunung lawu ini.

Pos 1
Di perjalanan menuju pos 1 ini kamu langsung dihadapkan jalur yang sangat menanjak namun jalur ini sangat rapi. Dalam perjalan juga kami disuguhkan pemandangan perkebunan warga. Waktu yang dibutuhkan menuju pos 1 ini sekitar 1,5 - 2 jam. Di pos ini juga masih terlihat warung atau saung saung.

Pos 2
Dalam perjalanan menuju pos 2 ini kami disuguhkan dengan pemandangan hamparan hutan pinus. Untuk mencapai pos 2 ini memerlukan waktu sekita 1,5 - 2 jam dari pos 1. Di pos ini terdapat sebuah pondokan dan didpn pondokan tersebut ada sebuah area camp dan tebing, akhirnya kami memutuskan untuk camp disini, karena dirasa aman dari angin karena terlindung oleh tebing.


Pos 3
Keesokannya kami melanjutkan perjalan menuju pos 3. Treck menuju pos 3 ini berupa tanjakan yang curam dengan susunan batu yang rapi. Dari pos 2 ke pos 3 ini memakan waktu 2 jam jalan kaki.

Pos 4
Trek menuju pos 4 ini sama dengan sebelumnya yaitu berupa jalanan yang sangat menanjak dengan susunan batu yang rapi. Dari pos ini terasa sekali bau belerang. Pos ini bisa ditempuh dengan waktu 1,5 jam dari pos 3.

Pos 5
Dalam menuju pos 5 ini memakan waktu sekitar 1 jam dari pos 4, dengan jalanan yang relatif datar.

Sandang Drajat
Dari pos 5 menuju sandang drajat ini relatif dekat yaitu hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Disini ada sebuah mata air, sebaiknya para pendaki mengisi perbekalan air disini untuk jalan turun nanti. Yang membuat saya kaget disini terdapat sebuah warung dan yang lebih mencengangkan lagi penjaga warung tersebut adalah nenek nenek. Akhirnya kami memutuskan untuk makan diwarung ini.


Puncak
Dari sandang drajat menuju puncak ini memakan waktu sekitar 45 menit. Dalam perjalanan kami menemukan lagi warung warung seperti di sandang drajat tadi. Dan disana juga terdapat sebuah makan yang sering dipakai untuk ziarah. Akhirnya alhamdulillah setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang kami sampai juga di puncak dimana titik 3265 mdpl.

Subhanallah pemandangan disini bener bener sangat mempesona dan menakjubkan sekali, di puncak juga ada sebuah tugu yang menandakan puncak gunung lawu.








Puncak – Cemoro kandang

Setelah hampir 2 jam kami dipuncak kami memutuskan untuk turun, dan rute yang kita pilih adalah melewati jalur cemoro kandang jawa tengah. Dalam perjalanan turun kami sempat camp satu malam lagi, saya lupa tepatnya di pos berapa tempat kami camp.

salam rimba...
         salam lestari...


















0 comments:

Post a Comment