entah kenapa saya begitu mencintai kegiatan yang aneh ini
yaitu pendakian gunung, kalau dipikir pakai logika untuk apa saya melakukan ini
semua. Perjalanan yang melelahkan, peralatan yang mahal, apalagi postur badan
saya yang besar kerap sekali sulit untuk melakukan jalan kaki yang cukup jauh. Dibandingkan
dengan orang – orang seumuran saya yang lebih gemar nongkrong di mall, di cafe
atau di tempat hiburan yang lainnya. Sampai sekarang pun saya masih blm bisa
mengerti mengapa saya sangat menyukai kegiatan yang sebagian orang bilang “kegiatan
gila” ini.
Okelah sekian cuap cuap dari saya, pada tulisan kali ini
saya ingin mengulas sedikit tentang pendakian gunung lawu yang pernah saya
lakukan tahun 2010 yang lalu.
Pada saat itu saya masih duduk di bangku sma, saya bersama
teman teman saya merencanakan untuk melakukan hiking ke gunung lawu. Setelah semua
rencana telah dibicarakan akhirnya kita menentukan tanggal keberangkatan yg
saya lupa kapan waktunya (maklum udh lama hehehe).
Akhirnya waktu yang direncanakan tiba, kami semua berkumpul
di tempat “tongkrongan” kami, disana kami melakukan pengecekan barang barang
yang akan dibawa dan melakukan packing ulang.
Setelah semuanya beres kami mencharter angkot menuju stasiun
jatinegara, sesampainya disana kami langsung naik kereta matarmaja jurusan
jakarta-malang, namun nantinya kami akan turun di stasiun solo jebres.
Akhirnya pukul 15.30 kereta pun berangkat, pada saat itu
adalah pengalaman pertama saya naik kereta jarak jauh. Karena kereta yang saya
naikin kereta ekonomi jadi bener bener sulit diungkapkan bagaimana keadaan
didalamnya hahaahaha.
Pada pukul 04.30 kami sampai di stasiun solo jebres. Karena waktu
masih sangat pagi dan keadaan di stasiun juga sepi sekali, maka kami memutuskan
untuk istirahat dan tidur tiduran dulu di stasiun. Sampai salah satu diantara
kami pergi mencari angkutan menuju gunung lawu. Akhirnya teman saya berhasil
mendapatkan kendaraan tersebut, kita naik angkutan sayur menuju daerah
tawangmangu dimana disitu merupakan basecamp pendakian gunung lawu.
Gunung lawu memiliki 2 pintu pendakian yaitu cemoro kandang
(jawa tengah) dan cemoro sewu (jawa timur). Kedua pintu ini sangat dekat
jaraknya. Pada awalnya kami ingin melewati jalur cemoro kandang karena dari
informasi yang kami dapatkan jalur ini memiliki trek yang relatif landai. Akan tetapi
kami malah diantarkan oleh si supir kendaraan sayur tersebut ke cemoro sewu,
jadi apa ya boleh buat kita jadi lewat jalur cemoro sewu.
Pada pukul 07.00 kami tiba di kawasan cemoro sewu, lalu kami
semua mengrus perizinan dan membayar retribusi untuk pendakian. Kami langsung
mengecek kembali barang barang bawaan kami.
Setlah dirasa cukup kami langsung melakukan pendakian menuju
puncak gunung lawu ini.
Pos 1
Di perjalanan menuju pos 1 ini kamu langsung dihadapkan
jalur yang sangat menanjak namun jalur ini sangat rapi. Dalam perjalan juga
kami disuguhkan pemandangan perkebunan warga. Waktu yang dibutuhkan menuju pos
1 ini sekitar 1,5 - 2 jam. Di pos ini juga masih terlihat warung atau saung
saung.
Pos 2
Dalam perjalanan menuju pos 2 ini kami disuguhkan dengan
pemandangan hamparan hutan pinus. Untuk mencapai pos 2 ini memerlukan waktu
sekita 1,5 - 2 jam dari pos 1. Di pos ini terdapat sebuah pondokan dan didpn
pondokan tersebut ada sebuah area camp dan tebing, akhirnya kami memutuskan
untuk camp disini, karena dirasa aman dari angin karena terlindung oleh tebing.
Pos 3
Keesokannya kami melanjutkan perjalan menuju pos 3. Treck menuju
pos 3 ini berupa tanjakan yang curam dengan susunan batu yang rapi. Dari pos 2
ke pos 3 ini memakan waktu 2 jam jalan kaki.
Pos 4
Trek menuju pos 4 ini sama dengan sebelumnya yaitu berupa
jalanan yang sangat menanjak dengan susunan batu yang rapi. Dari pos ini terasa
sekali bau belerang. Pos ini bisa ditempuh dengan waktu 1,5 jam dari pos 3.
Pos 5
Dalam menuju pos 5 ini memakan waktu sekitar 1 jam dari pos
4, dengan jalanan yang relatif datar.
Sandang Drajat
Dari pos 5 menuju sandang drajat ini relatif dekat yaitu
hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Disini ada sebuah mata air, sebaiknya
para pendaki mengisi perbekalan air disini untuk jalan turun nanti. Yang membuat
saya kaget disini terdapat sebuah warung dan yang lebih mencengangkan lagi
penjaga warung tersebut adalah nenek nenek. Akhirnya kami memutuskan untuk
makan diwarung ini.
Puncak
Dari sandang drajat menuju puncak ini memakan waktu sekitar
45 menit. Dalam perjalanan kami menemukan lagi warung warung seperti di sandang
drajat tadi. Dan disana juga terdapat sebuah makan yang sering dipakai untuk
ziarah. Akhirnya alhamdulillah setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang
kami sampai juga di puncak dimana titik 3265 mdpl.
Subhanallah pemandangan disini bener bener sangat mempesona
dan menakjubkan sekali, di puncak juga ada sebuah tugu yang menandakan puncak
gunung lawu.
Puncak – Cemoro kandang
Setelah hampir 2 jam kami dipuncak kami memutuskan untuk
turun, dan rute yang kita pilih adalah melewati jalur cemoro kandang jawa
tengah. Dalam perjalanan turun kami sempat camp satu malam lagi, saya lupa
tepatnya di pos berapa tempat kami camp.
salam rimba...
salam lestari...
0 comments:
Post a Comment